SoalBiologi Kelas XII Bab Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Questions and Answers. 1. Perhatikan gejala-gejala berikut! Bertambahnya jumlah daun. Bertambahnya tinggi batang. Telah berkecambah. Perubahan warna daun. Munculnya bunga.
Pertumbuhanbuah stroberi (sumber: mortrek media) Ternyata, pematangan buah dipengaruhi oleh suatu hormon yang terbentuk dari proses metabolisme tumbuhan itu sendiri, Squad, yaitu hormon etilen.Hormon etilen merupakan satu-satunya zat pada tanaman yang berbentuk gas, sehingga hormon ini juga biasa disebut dengan gas etilen.Selain itu, karena bentuknya yang seperti gas, menyebabkan etilen mudah
Mengurangikadar C 2 H 4 (etilen) dengan jalan memberikan kalium permanganat (KmnO 4) pada ruang penyimpanan. respon terhadap etilen. Pemaparan dapat dicegah dengan ventilasi, penghambatan sintesis etilen, dan pembuangan etilen.Selain itu, etilen dapat diblok dengan penggunaan CO2, perak, dan 1-metil siklopropana; penurunan suhu; dan
Terimakasihatas pertanyaannya. Kerontokan rambut berlebih bisa sangat banyak kemungkinan pencetusnya, mulai dari gangguan hormon, penuaan, stres, infeksi pada kulit kepala, efek samping pengobatan (termasuk kemoterapi dan radioterapi), modifikasi rambut yang tiak tepat, gangguan imunitas, keganasan, kurang nutrisi, dan sebagainya.
Kerontokanbuah dapat dicegah dengan memberikan hormon..??. Question from @Fatimahaisyah - Sekolah Menengah Atas - Biologi
biaya masuk sd al azhar depok 2023. Kerontokan buah sering terjadi dan menyebabkan rendahnya panen buah. Informasi penggunaan hormon GA3 dalam menekan kerontokan buah pada jeruk pamelo masih belum tersedia. Riset ini bertujuan untuk mengkaji peranan GA3 terhadap kerontokan dan kualitas buah jeruk pamelo berbiji dan tidak berbiji. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2019 sampai Juni 2020 di Desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan. Desain percobaan menggunakan rancangan tersarang, dimana faktor utama adalah kultivar Bali Merah 1 dan Bali Merah 2 dan faktor tersarang adalah penyemprotan GA3 tanpa disemprot GA3, penyemprotan GA3 pada 1 minggu setelah antesis MSA dan penyemprotan GA3 pada 1 dan 3 MSA. Bali Merah 1 tergolong pada pamelo berbiji, sedangkan Bali Merah 2 adalah pamelo tidak berbiji. Peubah pengamatan meliputi konsentrasi GA3 buah pada 4, 5, dan 6 MSA, final set, jumlah buah rontok, bobot dan diameter buah, bagian dapat dimakan BDD, padatan terlarut total PTT, asam tertitrasi total ATT, rasio PTT/ATT dan vitamin C. Hasil menunjukkan bahwa penyemprotan GA3 meningkatkan final set namun tidak memberikan pengaruh nyata pada bobot buah, diameter buah, ATT, rasio PTT/ATT dan kandungan vitamin C. Penyemprotan GA3 pada 1 dan 3 MSA menekan jumlah buah rontok serta meningkatkan konsentrasi GA3 buah pada 4, 5, dan 6 MSA, BDD dan PTT buah. Kata kunci asam tertitrasi total, final set, padatan terlarut total, Vitamin C Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 295Kalsum et al. / J. Agron. Indonesia 493295-301Desember 2021* Penulis untuk korespondensi. e-mail slmtsanto Wafat pada Maret 2020ISSN 2085-2916 e-ISSN 2337-3652Tersedia daring Agron. Indonesia, Desember 2021, 493295-301DOI GA3 terhadap Kerontokan dan Kualitas Buah Jeruk Pamelo Berbiji dan Tidak Berbiji The Role of GA3 on Fruit Drop and Fruit Quality of Seeded and Seedless Pummelo Ummu Kalsum1,2, Slamet Susanto3*, Ahmad Junaedi3, Nurul Khumaida3+, dan Heni Purnamawati3 1Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor 2Program Studi Agroteknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas GunadarmaJl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Indonesia3Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor IPB University, Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, IndonesiaDiterima 8 November 2021/Disetujui 15 Desember 2021ABSTRACTFruit drop occurs frequently and causes low fruit harvesting. The information about the use of the hormone GA3 in suppressing fruit drop in pummelo is still not available. This research aimed to examine the role of GA3 on fruit drop and fruit quality in seeded and seedless pummelo. This research was conducted from December 2019 until June 2020 in Tambakmas Village, Sukomoro District, Magetan Regency. The experiment used a nested design with two factors, cultivars as the main factor Bali Merah 1 and Bali Merah 2 and spraying GA3 as a nested factor without spraying GA3, sprayed with GA3 at 1st week after anthesis WAA, and sprayed with GA3 at 1st and 3rd WAA. Bali Merah 1 belongs to seeded pummelo, while Bali Merah 2 is a seedless pummelo. The observation variables consisted of the concentration of GA3 at 4th, 5th, and 6th WAA, final set, the number of fruit drop, fruit weight and diameter, edible portion, total soluble solids TSS, total titratable acidity TTA, TSS/ATT ratio, and vitamin C. The result showed that the GA3 spraying increased the final set of pummelo but the treatment had no significant affected on fruit weight, fruit diameter, TTA, TSS/TTA ratio, and vitamin C content. The GA3 spraying at 1st and 3rd WAA suppressed fruit drop and increased the GA3 concentration of fruit at 4th, 5th and 6th WAA, the edible portion and TSS of pummelo final set, total titratable acidity, total soluble solids, vitamin CABSTRAK Kerontokan buah sering terjadi dan menyebabkan rendahnya panen buah. Informasi penggunaan hormon GA3 dalam menekan kerontokan buah pada jeruk pamelo masih belum tersedia. Riset ini bertujuan untuk mengkaji peranan GA3 terhadap kerontokan dan kualitas buah jeruk pamelo berbiji dan tidak berbiji. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2019 sampai Juni 2020 di Desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan. Desain percobaan menggunakan rancangan tersarang, dimana faktor utama adalah kultivar Bali Merah 1 dan Bali Merah 2 dan faktor tersarang adalah penyemprotan GA3 tanpa disemprot GA3, penyemprotan GA3 pada 1 minggu setelah antesis MSA dan penyemprotan GA3 pada 1 dan 3 MSA. Bali Merah 1 tergolong pada pamelo berbiji, sedangkan Bali Merah 2 adalah pamelo tidak berbiji. Peubah pengamatan meliputi konsentrasi GA3 buah pada 4, 5, dan 6 MSA, final set, jumlah buah rontok, bobot dan diameter buah, bagian dapat dimakan BDD, padatan terlarut total PTT, asam tertitrasi total ATT, rasio PTT/ATT dan vitamin C. Hasil menunjukkan bahwa penyemprotan GA3 meningkatkan final set namun tidak memberikan pengaruh nyata pada bobot buah, diameter buah, ATT, rasio PTT/ATT dan kandungan vitamin C. Penyemprotan GA3 pada 1 dan 3 MSA menekan jumlah buah rontok serta meningkatkan konsentrasi GA3 buah pada 4, 5, dan 6 MSA, BDD dan PTT buah. Kata kunci asam tertitrasi total, final set, padatan terlarut total, Vitamin C 296Kalsum et al. / J. Agron. Indonesia 493295-301Desember 2021PENDAHULUAN Permasalahan dalam produksi tanaman jeruk seringkali terjadi, seperti kerontokan buah pada stadia awal perkembangan buah dan kerontokan menjelang panen. Kedua hal tersebut akan mengurangi produksi buah. Taiz dan Zeiger 2002 menyatakan bahwa absisi atau kerontokan buah merupakan proses lepasnya suatu buah dari pohon. Absisi ini terjadi pada zona absisi yang terletak pada tangkai buah, dimana proses ini umumnya diawali dengan diferensiasi suatu lapisan absisi pada zona absisi. Bisht et al. 2018 yang menyatakan bahwa absisi organ buah dapat terjadi pada awal perkembangan buah atau saat buah akan memasuki periode kultivar jeruk pamelo berbunga hanya satu kali dalam setahun, yakni mayoritas berbunga pada akhir Oktober sampai Desember Kalsum et al., 2021. Pembungaan yang terjadi hanya sekali ini memerlukan perhatian untuk meningkatkan jumlah buah panen dan keberlanjutan ketersediaan buahnya. Peningkatan jumlah buah panen tergantung pada kemampuan setiap kultivar dalam mempertahankan retensi buah pada pohon sampai matang. Li et al. 2017 dan Khefifi et al. 2020 melaporkan bahwa kerontokan buah pada waktu tertentu dipengaruhi oleh hara buah, potensi genetis, konsentrasi hormon dan lingkungan. Susanto et al. 2011 menyatakan bahwa jeruk pamelo di Indonesia terbagi menjadi pamelo berbiji biji per buah >10 dan pamelo tidak berbiji biji per buah 400 g serta dikategorikan dalam ukuran kode 5 1101-1300 g. Penyemprotan GA3 tidak memberikan pengaruh nyata pada bobot dan diameter membujur buah. Bons et al. 2015 menyatakan bahwa aplikasi GA3 setelah bunga mekar tidak selalu meningkatkan bobot buah panen, namun terjadi peningkatan ukuran di awal stadia disebabkan peningkatan sementara pembelahan sel di dinding ovarium. Diameter buah melintang dan membujur dari semua perlakuan sudah melebihi standar minimum Codex UNECE 2017 yaitu 10 cm. Dengan demikian, buah pamelo dari semua perlakuan sudah memiliki nilai komersial yang baik dari segi ukuran, baik bobot maupun diameter buah pamelo tidak berbiji lebih tinggi dibandingkan pamelo berbiji Pamelo tidak berbiji Bali Merah 2 menghasilkan BDD yang lebih tinggi dari pamelo berbiji diduga karena pengaruh jumlah biji yang terdapat di dalam buah. Bobot buah pamelo berbiji dan tidak berbiji yang sama namun memiliki jumlah biji yang berbeda mempengaruhi BDD, dimana menurut Kalsum et al. 2021 jumlah biji per buah Bali Merah 1 >40 biji sedangkan Bali Merah 2 bijinya Bali Merah 1>Bali Merah 2. Seeded pummelo was not significant difference with seedless pummelo on several variables, except the total titrable acidity TTA content seeded group > seedless group. Adas Duku became the best cultivar compared to the other three cultivars in several characteristics, such as the lowest peel thickness, the highest in the edible portion, the total soluble solids TSS and TTA of flesh fruit. Nidhi ChauhanJyoti Bharti SharmaWasif MirKanchan RanaGibberellins are the organic compounds which tend to regulate several metabolic processes in the plants. They play an important role in the enhancement of efficiency of fruit crops in terms of growth, quality and yield. GAs are naturally synthesized by the higher plants but in insufficient amounts. Therefore, the exogenous applications of GA at different concentrations and at different stages of growth drastically increase the seed germination, stem elongation, shoot initiation, flower induction, flower inhibition, fruit set, fruit development and modify several other vital processes in the fruit crops. Similarly, Promalin is a mixture of two naturally occurring plant growth regulators gibberellic acid 4 and 7 GA₄+₇, which causes cell enlargement and elongation, and 6-benzyladenine 6-BA which promotes cell division. Promalin has been reported very effective especially in temperate fruit crops like apple, pear, cherry etc. where it has proven beneficial for increased fruit N, Susanto S, Aziz SA, Suketi K, Dadang. 2020. The diversity of kristal’ guava Psidium guajava fruit quality in response to different altitudes and cultural practices. Biodiversitas 21 3310-3316. The current study aimed to compare the quality of kristal’ guava fruit harvested from different altitudes under different cultural practices. The study was conducted from January to March 2019. Four treatments were examined, fruit from low altitude-intensive cultural LI, low altitude-less intensive cultural LI, middle altitude-intensive cultural MI, and middle altitude-less intensive cultural ML. All treatments were arranged in a completed randomized design and each treatment had five trees as replicates The findings of the study showed that there was a variation of fruit quality in response to different altitudes and cultural practices. The fruits harvested from low altitudes were significantly bigger and heavier than the fruits harvested from middle altitude, irrespective of cultural practices. With regard to fruit softness, the fruits from middle altitudes were crispier than fruits from the low altitude. The chemical qualities of the fruits, indicated by TSS/TA ratio and vitamin C, were better in guava orchard under intensive cultural practice than less intensive cultural practice. The intensive cultural practice also improved the guava fruit size as compared to the less intensive cultural practice. This finding may be attributed to pruning which is performed in intensive cultural practice. More beneficial metabolites for human health such as vitamin E and caryophyllene were found in fruit from low temperature, viral diseases and salinity are the major limiting factors in sustaining and increasing tomato productivity. To tackle the different biotic and abiotic stresses in tomato cultivation application growth regulators have been considered as right choice for scientists and farmers. Plant growth regulators also called plant hormones are numerous chemical substances that profoundly influence the growth and differentiation of plant cells, tissues and organs. Plant growth regulators function as chemical messengers for intercellular communication. In tomato, different growth regulators play a pivotal role in germination, root development, branching, flower initiation, fruiting, lycopene development, synchronization and early maturation, parthenocarpic fruit development, ripening, TSS, acidity, seed production etcetera. To boost the tomato production in India these versatile resources greatly help the professionals and researchers. Keeping the importance of growth regulator in tomato production in mind this review paper is fruit abscission usually occurs at the final stage of fruit maturation but in some areas of citrus production, in advance of the usual harvest period, and sometimes suddenly and intensely. The reasons for this precocious citrus fruit abscission remains unclear. Therefore, the aim of this study was to try to clarify what the determinants of this phenomenon are. A multi-site experimentation was carried out on six orange cultivars, in Corsica, Spain and Tunisia where the phenomenon of early massive fruit drop varies. Climatic parameters, fruit maturity parameters and fruit detachment force FDF were recorded along the fruit maturation period. Respectively to the fruit drop, the FDF decreased in Tunisia and in Spain until the fruit falls, whereas in Corsica, it remained relatively constant throughout fruit maturation. Although data on fruit maturity parameters rind color, acidity and total soluble solids differed at the three sites, their evolution was similar during the period of maturation. FDF was not related to changes in any fruit maturity parameters, and more likely depended on changes in temperatures on days when the mean temperature was above 13 • C. Massive fruit abscission could be linked to the earlier more rapid restart of vegetative growth in Tunisia and Spain than in fruits are mainly consumed as fresh fruit and processed juice products. They serve as nutritional and a tasty diet in our daily life. However, the formidable bitterness and delayed bitterness significantly impact the citrus industry attributable to the two major bitter compounds naringin and limonin. The extremely sour and acidic also negatively affects the sensory quality of citrus products. Citrus breeding programs have developed different strategies to improve citrus quality and a wealth of studies have aimed to uncover the genetic and biochemical basis of citrus flavor. In this minireview, we outline the major genes characterized to be involved in pathways shaping the sweet, bitter, or sour taste in citrus, and discuss briefly about the possible approaches to modify citrus taste by genetic study aimed to evaluate the effect of GA3 gibberellic acid application on growing pineapple 'Pérola' fruits, and also the harvest season on yield, and fruit quality. The experimental design used was randomized blocks in 5×2 factorial design, being the first factor the application of GA3, and the second the harvest season, totaling in 10 treatments with four replicates, in split-plot plots. The treatments tested were 1 GA3 application after the appearance of the first flower open on the inflorescence; 2 application of GA3 after the closing of the flowers in the inflorescence; 3 application of GA3 45 days before the first harvest; 4 two applications of GA3 one after the closing of flowers and another 45 days before the first fruits harvest; and 5 without application of GA3. Two harvest seasons were evaluated 150 and 180 days after the floral induction. The phytoregulator Pro-Gibb in a concentration of 200 mg L-1 of GA3 was adopted. The variables assessments were fruit length with crown and without, crown length and mass, crownless fruit mass, average fruit mass and yield, titratable acidity, total soluble solids, and pH of the juice. The harvest of pineapple fruits held 180 days after floral induction, combined with an application of GA3 45 days before the harvest, provided greater yield while maintaining and improving the quality of pineapple 'Pérola' fruits. The use of GA3 did not influence the pineapple yield when the harvest is performed early, 150 days after flower induction. RESUMO Este trabalho objetiva avaliar o efeito da aplicação de GA 3 ácido giberélico no fruto de abacaxi 'Pérola' em desenvolvimento e a época de colheita na produtividade e qualidade do fruto. O delineamento experimental foi o de blocos casualizados em esquema fatorial 5x2, sendo o primeiro fator época de aplicação do GA 3 e o segundo a época de colheita, totalizando 10 tratamentos com quatro repetições, com parcela subdividida. Os tratamentos testados foram 1 aplicação do GA 3 após o aparecimento da primeira flor aberta na inflorescência; 2 aplicação do GA 3 após o fechamento das flores na inflorescência; 3 aplicação do GA 3 aos 45 dias antes de realizar a primeira colheita; 4 duas aplicações do GA 3 uma após o fechamento das flores e outra aos 45 dias antes da primeira colheita dos frutos; e 5 sem aplicação de GA 3. E duas épocas de colheita 150 e 180 dias após a indução floral. Utilizou o fitorregulador Pro-Gibb como concentração de 200 mg L-1 de GA 3. As variáveis avaliadas foram comprimento do fruto com e sem coroa, comprimento e massa da coroa, massa do fruto sem coroa, massa média do fruto e produtividade, acidez titulável, teor de sólidos solúveis totais e pH do suco. A colheita dos frutos de abacaxi realizada, aos 180 dias após a indução floral, com aplicação do GA 3 aos 45 dias antes da colheita, proporcionou maior produtividade mantendo e melhorando a qualidade dos frutos de abacaxi 'Pérola'. O uso do GA 3 não influência na produtividade do abacaxi quando a colheita é realizada precoce, ou seja, aos 150 dias após a indução In Citrus spp., gibberellic acid GA has been proposed to improve different processes related to crop cycle and yield. Accordingly, many studies have been published about how GA affects flowering and fruiting. Nevertheless, some such evidence is contradictory and the use of GA applications by farmers are still confusing and lack the expected results. Purpose This review aims to collate, present, analyze and synthesize the most relevant empirical evidence to answer the following questions i how does gibberellic acid act on flowering and fruiting of citrus trees?; ii why is all this knowledge sometimes not correctly used by farmers to solve yield problems relating to flowering and fruit set? Methods An extensive literature search to obtain a large number of records about the topic was done. Searches were done in five databases WoS, Scopus, Google Academics, PubMed and Scielo. The search string used was "Gibberellic acid" AND "Citrus". Records were classified into 11 groups according to the development process they referred to and initial data extraction was done. Records related with flowering and fruit set were drawn, and full texts were screened. Fifty-eight full text records were selected for the final data extraction. Results Selected studies were published from 1959 to 2017 and were published mainly in Spain, USA, Brazil and Japan. Twelve species were studied, and Citrus sinensis, C. reticulata and C. unshiu were the principal ones. Most publications with pre-flowering treatments agreed that GA decreases flowering, while only 3 out of 18 did not observe any effect. In most of these studies, the effect on fruit set and yield was not evaluated. Studies with treatments at full bloom or some weeks later mostly reported increased fruit set. However, these increases did not imply higher yields. The results on yield were highly erratic as we found increases, decreases, no effects or variable effects. Conclusions Despite some limitations, the action of GA related to cell division and growth, stimulating the sink ability of the organ and discouraging its abscission, has been clearly established through reviewed studies. GA applications before flowering counteract the floral induction caused by stress reducing flowering. However, on adult trees under field conditions, reducing flowering by applying GA would be difficult because it would be necessary to previously estimate the natural floral induction of trees. During flowering and fruit set, many problems may arise that limit production. Only when the problem is lack of fruit set stimulus can GA applications improve yields. However, much evidence suggests that the main factor-limiting yield would be carbohydrate availability rather than GA levels. GA applications increased fruit set often transiently, but this increase did not mean improved Fenech Iraida AmayaVictoriano ValpuestaMiguel A BotellaThroughout evolution, a number of animals including humans have lost the ability to synthesize ascorbic acid ascorbate, vitamin C, an essential molecule in the physiology of animals and plants. In addition to its main role as an antioxidant and cofactor in redox reactions, recent reports have shown an important role of ascorbate in the activation of epigenetic mechanisms controlling cell differentiation, dysregulation of which can lead to the development of certain types of cancer. Although fruits and vegetables constitute the main source of ascorbate in the human diet, rising its content has not been a major breeding goal, despite the large inter- and intraspecific variation in ascorbate content in fruit crops. Nowadays, there is an increasing interest to boost ascorbate content, not only to improve fruit quality but also to generate crops with elevated stress tolerance. Several attempts to increase ascorbate in fruits have achieved fairly good results but, in some cases, detrimental effects in fruit development also occur, likely due to the interaction between the biosynthesis of ascorbate and components of the cell wall. Plants synthesize ascorbate de novo mainly through the Smirnoff-Wheeler pathway, the dominant pathway in photosynthetic tissues. Two intermediates of the Smirnoff-Wheeler pathway, GDP-D-mannose and GDP-L-galactose, are also precursors of the non-cellulosic components of the plant cell wall. Therefore, a better understanding of ascorbate biosynthesis and regulation is essential for generation of improved fruits without developmental side effects. This is likely to involve a yet unknown tight regulation enabling plant growth and development, without impairing the cell redox state modulated by ascorbate pool. In certain fruits and developmental conditions, an alternative pathway from D-galacturonate might be also relevant. We here review the regulation of ascorbate synthesis, its close connection with the cell wall, as well as different strategies to increase its content in plants, with a special focus on fruits.
- Salah satu permasalahan yang dikhawatirkan banyak pria adalah rambut rontok atau kebotakan. Namun, kerontokan dapat dicegah dengan pola hidup yang hidup sehat makanan, dan juga obat-obatan seperti Shampo dan kondisioner yang dianjurkan. Seperti dilansir Etimes, rambut rontok adalah salah satu masalah paling umum di seluruh dunia. Kerontokan rambut juga disebabkan oleh berbagai faktor seperti diet, kekurangan mineral, obat-obatan, stres, polusi dan genetika. Mencegah rambut rontoh bisa melalui perawatan khusus, seperti detox pada rambut atau bahkan obat-obatan pencegah kerontokan. Namun, ada juga beberapa makanan yang dapat mencegah rambut rontok. Berikut ini beberapa makanan yang bisa mencegah kerontokkan pada rambut menurut Telur Telur adalah sumber protein dan biotin, dua nutrisi yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Makan protein yang cukup penting untuk pertumbuhan rambut karena folikel rambut sebagian besar terbuat dari protein. Kekurangan protein dalam diet telah terbukti meningkatkan kerontokan rambut. Biotin sangat penting untuk produksi protein rambut yang disebut keratin, itulah sebabnya suplemen biotin sering dipasarkan untuk pertumbuhan rambut. Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak biotin dapat membantu meningkatkan pertumbuhan rambut pada orang dengan defisiensi biotin. Namun, kekurangan biotin jarang terjadi jika Anda mengonsumsi makanan dengan seimbang. Ada sedikit bukti yang menunjukkan orang sehat mendapat manfaat dari mengonsumsi lebih banyak biotin telur juga merupakan sumber seng, selenium, dan nutrisi sehat lainnya untuk rambut. Ini menjadikannya salah satu makanan terbaik untuk dikonsumsi demi kesehatan rambut yang optimal. 2. Berry Buah berry kaya dengan senyawa dan vitamin bermanfaat yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Ini termasuk vitamin C, yang memiliki sifat antioksidan kuat. Antioksidan dapat membantu melindungi folikel rambut terhadap kerusakan dari molekul berbahaya yang disebut radikal bebas. Molekul-molekul ini ada secara alami di dalam tubuh dan lingkungan. 3. Bayam Bayam adalah sayuran hijau sehat yang sarat dengan nutrisi bermanfaat seperti folat, zat besi, dan vitamin A dan C, yang semuanya dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Vitamin A membantu kelenjar kulit memproduksi sebum. Zat berminyak ini membantu melembabkan kulit kepala agar rambut tetap sehat. Bayam juga merupakan sumber zat besi nabati, yang sangat penting untuk pertumbuhan rambut. Zat besi membantu sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh untuk memicu metabolisme Anda dan membantu pertumbuhan dan perbaikan. Selain itu, kerontokan juga sering dikaitkan dengan kekurangan zat besi. 4. Ikan Berlemak Ikan berlemak seperti salmon, herring dan makarel memiliki nutrisi yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Jenis ikan tersebut adalah sumber asam lemak omega-3 yang sangat baik, yang telah dikaitkan dengan pertumbuhan rambut. 5. Ubi jalar Ubi jalar adalah sumber beta-karoten. Tubuh mengubah senyawa ini menjadi vitamin A, yang dapat menjaga kesehatan rambut. Ubi jalar sedang sekitar 114 gram mengandung cukup beta-karoten untuk menyediakan lebih dari empat kali lipat kebutuhan vitamin A harian. Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin A meningkatkan produksi sebum, yang membantu menjaga kesehatan rambut. 6. Alpukat Alpukat adalah buah yang menjadi sumber lemak sehat. Selain itu, Alpukat juga merupakan sumber vitamin E, yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Satu alpukat sedang sekitar 200 gram menyediakan 21 persen dari kebutuhan vitamin E harian Anda. Seperti vitamin C, vitamin E adalah antioksidan yang membantu memerangi stres oksidatif dengan menetralkan radikal bebas. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Alpukat adalah sumber asam lemak esensial. Lemak-lemak ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh, tetapi merupakan bahan pembangun penting dari sel-sel Anda. Kekurangan asam lemak esensial telah dikaitkan dengan kerontokan rambut 7. Kacang Kacang-kacangan mengandung beragam nutrisi yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Misalnya, satu ons 28 gram almond memberikan 37 persen kebutuhan vitamin E harian. Selain itu, ada kandungan beragam vitamin B, seng, dan asam lemak esensial. Kekurangan salah satu dari nutrisi ini telah dikaitkan dengan kerontokan rambut. 8. Biji Mengonsumsi biji-bijian memberikan nutrisi dalam jumlah besar dengan kalori yang relatif sedikit sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Ini termasuk vitamin E, seng dan selenium. 9. Paprika manis Paprika adalah sumber vitamin C, yang dapat membantu pertumbuhan rambut. Vitamin C membantu meningkatkan produksi kolagen, yang dapat membantu memperkuat helai rambut Anda. Ini juga merupakan antioksidan kuat, yang dapat melindungi rambut dari stres oksidatif atau sering disebut beruban. Stres oksidatif terjadi ketika radikal bebas membanjiri sistem pertahanan antioksidan tubuh. Ini telah dikaitkan dengan kerontokan rambut dan rambut yang mulai memutih. 10. Tiram Tiram adalah salah satu sumber makanan seng terbaik yang membantu mendukung siklus pertumbuhan dan perbaikan rambut. Namun, terlalu banyak mengonsumsi kandungan seng juga bisa menyebabkan kerontokan rambut. Itulah sebabnya mendapatkan seng dari makanan seperti tiram mungkin lebih baik daripada mengonsumsi suplemen, karena makanan menyediakan seng dalam dosis kecil tetapi sehat11. Udang Udang adalah kerang populer yang kaya akan banyak nutrisi yang baik untuk pertumbuhan rambut. Udang adalah sumber protein, vitamin B, seng, zat besi dan vitamin D. 3,5 ons 100 gram porsi udang menyediakan 38% dari kebutuhan vitamin D harian. Meskipun sangat rendah lemak, udang juga menyediakan sejumlah kecil asam lemak omega-3. Diet yang kaya akan asam lemak omega-3 dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. 12. Kacang polong Kacang adalah sumber protein nabati yang penting untuk pertumbuhan rambut. Seperti tiram, kacang-kacangan adalah sumber seng yang baik, yang membantu pertumbuhan dan perbaikan siklus rambut. Satu porsi 3,5 gram 100 gram kacang hitam menyediakan 7% dari kebutuhan seng harian. Kacang juga menyediakan banyak nutrisi sehat rambut lainnya, termasuk zat besi, biotin dan folat, Di atas semua manfaat ini, kacang sangat fleksibel dan murah, yang membuatnya menjadi tambahan yang mudah untuk diet. 13. Kedelai Kedelai dapat membantu meningkatkan pertumbuhan rambut karena terdapat senyawa spermidine. Sebuah penelitian menunjukkan 100 orang sehat menemukan bahwa suplemen nutrisi berbasis spermidine memperpanjang fase pertumbuhan rambut aktif yang disebut fase anagen. Semakin lama folikel rambut berada dalam fase anagen, semakin lama akan tumbuh. Studi tabung juga menunjukkan bahwa spermidine meningkatkan pertumbuhan rambut manusia. 14. Daging Daging merupakan makanan pokok bagi banyak orang dan kaya akan nutrisi yang dapat membantu pertumbuhan rambut. Protein dalam daging membantu pertumbuhan dan memperkuat folikel rambut. Satu porsi steak sirloin matang 3,5 ons 100 gram menghasilkan protein sebanyak 29 gram 45. Daging merah, khususnya, kaya akan jenis zat besi yang mudah diserap. Mineral ini membantu sel darah merah mengirimkan oksigen ke semua sel dalam tubuh, termasuk folikel rambutBaca juga Kebotakan yang Menghantui Para Lelaki Kenali 4 Penyebab Rambut Rontok Stres Hingga Kurang Protein Tiga Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya - Kesehatan Kontributor Febri Eka PambudiPenulis Febri Eka PambudiEditor Alexander Haryanto
1. Perhatikan gejala-gejala berikut! Bertambahnya jumlah daun. Bertambahnya tinggi batang. Telah berkecambah. Perubahan warna daun. Munculnya bunga. Gejala perkembangan meliputi … A. 1,2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 C. 1, 3, dan 4 D. 2, 3, dan 4 E. 3, 4, dan 5 2. Perkembangan makhluk hidup merupakan … . A. Pertambahan jumlah sel pada jaringan meristem B. Pertambahan volume yang dapat diukur dan bersifat tidak dapat balik C. Pembentangan setiap sel pada jaringan meristem D. Menuju kedewasaan dan tidak dapat diukur E. Perubahan dan penambahan bahan yang dapat diukur 3. Berikut gejala-gejala pada suatu tanaman. Batang tumbuh memanjang lebih cepat. Tanaman berwarna pucat. Batang bersifat lemah dan kurus. Daun tidak berkembang. Gejala-gejala tersebut terjadi jika … . A. Kadar air terlalu sedikit B. Nilai pH tanah terlalu tinggi C. Suhu lingkungan terlalu tinggi D. Kelembapan udara terlalu tinggi E. Intensitas udara terlalu sedikit 4. Perhatikan ciri-ciri perkecambahan berikut. Hipokotil tumbuh memanjang. Epikotil tumbuh memanjang. Kotiledon tetap berada di bawah permukaan tanah. Kotiledon berada di atas permukaan tanah. Plumula berada di atas permukaan tanah. Ciri-ciri perkecambahan hipogeal meliputi … . A. 1, 2, 3 B. 1, 3, 5 C. 1, 4, 5 D. 2, 3, 5 E. 2, 4, 5 5. Perhatikan berbagai aktivitas pertumbuhan berikut. Penebalan batang dan akar. Pemanjangan batang dan akar. Aktivitas pembelahan sel-sel meristem apikal. Pembentukan xilem sekunder dan floem sekunder. Pembentukan lingkaran tahun. Pertumbuhan sekunder suatu tumbuhan meliputi … . A. 1, 2, 3 B. 1, 3, 4 C. 1, 4, 5 D. 2, 3, 4 E. 2, 4, 5 6. Perhatikan beberapa fungsi hormon berikut. Merangsang pembelahan sel. Merangsang pengguguran bunga. Mempertebal pertumbuhan batang. Memacu proses pematangan buah. Membantu pembentukan buah tanpa biji. Fungsi hormon etilen adalah … . A. 1, 2, 3 B. 1, 2, 4 C. 2, 3, 4 D. 3, 4, 5 E. 1, 3, 5 7. Kerontokan buah dapat dicegah dengan memberikan hormon … . A. Auksin B. Etilen C. Sitokinin D. Asam traumalin E. Asam absisat 8. Perhatikan gambar berikut! Gambar di atas memperlihatkan hasil percobaan tumbuhan pada tanaman kubis. Kelompok A kubis normal Kelompok B kubis yang mendapat perlakuan giberelin Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa giberelin … . A. Menghambat proses penuaan B. Menghilangkan sifat kerdil tanaman C. Mempertahankan dormansi biji D. Merangsang pembentukan batang E. Mencegah rontoknya bunga, buah, serta daun 9. Hormon yang paling berpengaruh dalam perkecambahan biji adalah … . A. Etilen B. Auksin C. Giberelin D. Asam absisat E. Asam traumalin 10. Perhatikan gambar berikut! Perkecambahan akan terjadi pada tabung … . A. A dan B B. A dan E C. B dan C D. B dan E E. C dan D
PNPutri N16 Desember 2021 0057Pertanyaan5290Belum ada jawaban 🤔Ayo, jadi yang pertama menjawab pertanyaan ini!Mau jawaban yang cepat dan pasti benar?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuTanya ke ForumRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Chat TutorTemukan jawabannya dari Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!Klaim Gold gratis sekarang!Dengan Gold kamu bisa tanya soal ke Forum sepuasnya,
Apakah daun akan tahu kapan akan meranggas? Apakah bagian bagian bunga akan tahu kapan ia akan mekar? Apakah buah akan tahu kapan ia akan tumbuh? Bagaimana tanaman bisa tahu kapan buah dalam keadaan mentah, kemudian menjadi masak, sampai ia membusuk? Apakah tanaman memiliki akal dan pikiran untuk mengerti kapan waktu yang tepat buah durian jatuh ke tanah? Tentu saja tidak. Lalu bagaimana bisa tanaman memperkirakan semua hal tersebut terjadi? Tentu saja ada sistem dalam tubuhnya yang mengatur semua hal yang paling berperan di sini? Jawabannya adalah hormon dalam tumbuhan. Keberadaan hormon pada tumbuhan ini mampu mengirimkan sinyal sinyal elektrik yang akan di kirimkan pada sistem. Sehingga tumbuhan tahu dan bisa memperkirakan apa yang harus di kerjakan, apa yang harus dip roses, apa yang harus di ilah terlebih hormon pada tumbuhanLayaknya manusia, baik tumbuhan juga memerlukan hormone untuk bertahan hidup. Meskipun tifak terlalu krusial, keberadaan hormone secara nyata juga tetap di perlukan. Hal ini sangat membantu dalam perkembangan dan pertumbuhan menjadi tanaman yang baik dan berkualitas. Tumbuhan dengan keberadaan hormone yang baik dan cukup, akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang unggul dan tubuh tumbuhan secara nyata tidak bisa bergerak, namun sebenarnya ia bisa merespon lingkungan yang ada di sekitarnya. Tanaman bisa merasakan gravitasi bumi, bisa merasakan panas cahaya matahari, bisa merasakan sentuhan manusia pada tanaman putri malu yang ketika di sentuh langsung menguncup, bisa paham dan mengerti perubahan musim serta tahun yang sudah berlalu. Meskipun kita tidak tahu, tapi coba anda belah batang tubuh tanaman yang tinggi, pasti akan terlihat lingkaran tahun atau annual yang berubah ubah warnanya sesuai dengan beberapa jenis hormon yang di miliki oleh tumbuhan, berikut adalah penjelasan dari jenis hormon pada tumbuhan Hormon AuksinHormon yang di namakan auksin ini memiliki beberapa kelebihan. Fungsi hormon auksin yang utama adalah membuat tanaman semakin berkembang dengan baik dan tumbuh menjadi berkualitas. Beberapa manfaatnya adalah 1. Merangsang pembelahan sel – Jika tanaman yang hanya memiliki tingkat hormone auksin yang rendah, akan cenderung memiliki pertumbuhan yang lambat, seperti lama untuk berbunga ataupun berbuah. Hal ini di sebabkan karena dinding sel pada tumbuhan yang ada di dalam tumbuhan lama untuk membelah dan terbentuk Memacu pemanjangan titik sel tumbuh batang – Hormone auksin juga memiliki kelebihan dalam membantu tanaman agar bisa tumbuh semakin panjang. Dengan begitu pertumbuhannya baik, apalagi dalam rangka pembentukan buah dan bunga cepat. Sayangnya jika pertumbuhan titik sel batang cepat, akan mengalami hambatan dalam pemanjangan titik sel akar3. Membantu dorminasi apical – Keberadaan hormone auksin membantu peristiwa dorminasi apical atau masa tidur. Namun terjadi sebaliknya pada bagian lateral malah terjadi hambatan dorminasi. Membantu proses Pertenokarpi. Merupakan suatu gejala yang terjadi karena terbentuknya buah tanpa melalui proses yang di sebut dengan pembuahan. Sehingga terjadi pembuahan dari inti sel telur secara generative. Keadaan ini juga menjadi pemicu untuk terbentuknya buah. Hormone ini akan secara alami di bentuk oleh bunga. Beberapa tanaman yang mengalami masa partenokarpi adalah pisang, mentimun, terong, nanas, pir, sukun, beberapa jenis jambu jambuan, serta beberapa tanaman yang sengaja di budidaya. Bahkan hasil dari semangka yang bisa tumbuh tanpa adanya biji di dalamnya semangka tanpa biji juga merupakan produk dari Menggugurkan daun – Hormone auksin juga membantu dalam rangka menggugurkan daun dedaunan. Salah satunya yang terjadi pada tanaman tertentu yang memang sengaja menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan. baca fungsi daun pada tumbuhan5. Membantu peristiwa fototropisme – Peristiwa fototropisme menyebabkan batang tanaman yang berdiri memiliki condong kearah sinar matahari SitokininMerupakan hormon yang bekerja dalam tanaman yang banyak memberikan manfaat. Di namakan dengan hormon sitokinin karena fungsi hormon sitokinin sangat aktif berperan dalam proses pembelahan sel atau di sebut juga dengan sitokinesis. Pertama kali di temukan dalam buah kina. Apa sajakah manfaat dari hormone ini? Simak ulasannya 1. Menunda pengguguran daun – Hal ini terjadi sebaliknya dari kelebihan dan manfaat hormone auksin. Pada jenis hormone ini malah berusaha untuk memperkuat keberadaan daun sehingga proses penggugurannya tertunda2. Merangsang pembelahan sel – Sama seperti kelebihan hormone auksin tadi, bahwa hormone sitokinin juga berguna untuk membantu merangsang dalam pembelahan sel. Hal ini membantu tanaman untuk segera melakukan Menghambat proses tanaman menjadi tua – Ini menjadi keinginan semua pohon pohon yang ada, yakni tumbuh dan berkembang tapi tidak segera tua. Sebab tanaman yang seperti ini banyak di butuhkan oleh oramg orang Mengatur pertumbuhan bunga dan buah – Hormone sitokinin ini bekerja penuh dalam pengaturan buah dan bunga. Seperti kapan sebaiknya bunnga itu mekar, kapan kuncup, serta kapan hasil cadangan makanan masuk ke dalam bakal buah. Semuanya sudah di atur dalam perkembangan yang di bantu oleh keberadaan hormone sitokininHormone Giberelin Beberapa sumber menyebutkan bahwa hormone ini berfungsi sinergis dengan hormone auksin. Biasanya di kenal sebagai hormone yang memiliki fungsi hormon giberelin yang menyebabkan tanaman menjadi raksasa. Apa sajakah manfaat dari hormone ini? Check it out 1. Membantu merangsang antara buah dan bunga – Dalam membantu pengaturan di sini adalah ikut merangsang pembentukan biji, buah, bunga, serbuk sari serta enzim amylase yang berguna untuk Merangsang pertumbuhan embrio – Adanya hormone auksin ini membantu agar bakal tanaman cepat tumbuh. Atau dengan kata lain ikut memacu perangsangan embrio atau calon tanaman baru3. Memacu pertumbuhan – Hormone sitokinin juga membantu agar pertumbuhan tanaman ini lebih cepat dari biasanya. Agar sel nya segera terdiferensiasi membantu organ tanaman yang lebih spesifik kerjanya4. Membantu pertumbuhan tanaman menjadi besar – Banyak yang menyebutkan bahwa keberadaan hormone ini menjadkan tanaman tumbuh seperti raksasa. Maka beberapa tanaman yang kerdil atau memiliki pertumbuhan lambat dan berbeda dengan tanaman pada umumnya, akan di bantu dengan pemberian hormone giberelin. Supaya tinggi tanmanannya sama dengan yang Membantu pertumbuhan buah tanpa melakukan fertilisasi – Keistimewaan dari hormone ini adalah jika memiliki tingkat normal kandungan hormone giberelin mampu membantu pertumbuhan buah tanpda fertilisasi atau pembuahan. Sehingga buah bisa terbentuk lebih cepat dari biasanya6. Menghambat proses pembentukan biji – Dalam hormone giberelin juga mampu menghambat proses pembentukan biji. Contoh nyatanya adalah buah semangka yang bisa tumbuh dan berkembang tanpa biji. Yakni dengan meningkatkan kualitas hormone giberelin yang bisa membantu menghambat pembentukan Memecah masa dorminasi tunas – Pada beberapa tumbuhan yang memiliki kandungan hormone auksin yang berlebihan, akan membuat dormansi tunas apical. Nah sedangkan fungsi dari hormone giberelin di sini adalah membantu untuk memecah atau menggagalkan masa dormansi tersebut. Di namakan masa dormansi adalah masa di mana tanaman berhenti untuk tumbuh. Hal ini terjadi karena adanya rangsangan dari luar lingkungan yang mana tidak bisa mendukung adanya pertumbuhan normal. Keadaan dormansi ini juga menjadi suatu reaksi yang terjadi karena keadaan fisik, keadaan mekanik, maupun secara Gas EtilenApakah anda pernah memakan buah yang matangnya karena di paksa? Jadi rasanya sedikit aneh. Seperti belum waktunya masak, namun sudah di masakkan. Nah inilah ulah dari fungsi hormon adalah manfaat dari hormon gas etilen 1. Membantu proses pematangan buah – Dalam mematangkan buah secara buatan, bisa menggunakan gas etilen. Hal ini dapat membantu proses pematangan secara alami yang di bantu dengan keberadaan hormone yang ada di dalam buah buahan itu Membantu dalam kerontokan daun dedaunan – Adanya keberadaaan gas etilen ini membantu daun dedaunan untuk meranggas atau menggugurkan daunnya. Beberapa tanaman di nilai penting untuk melakukan ini sebagai upaya untuk mengurangi Membuat gugurnya kelopak buah – Gas etilen ini sebenarnya yang bekerja dalam mengirimkan sinyal pada manusia bahwa buah tanaman yang di tunggu tunggu sudah masak. Bagaimana caranya? Gas etilen akan membuat bunga bermekaran di mana mana. Kemudian gas etilen akan membuat kelopak kelopak bunga dan buah jatuh dari tanaman. Jika seorang pengamat tanaman, maka ia akan paham dan menerima sinyal ini. Jika di biarkan terlalu lama, di khawatirkan buah buahan tersebut menjadi terlalu matang atau KalinHornon ini sangat erat kaitannya dalam proses organogenesis atau di kenal dengan mendiferensiasi organ-organ tanaman agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan alat spesifiknya. Hal ini berkaitan dengan kinerja organ tumbuhan agar lebih baik. Manfaat dari hormone kalin adalah 1. Rizokalin – Manfaat dari pertama dari kalin adalah mampi dalam pengorganogenesiskan rizo atau di kenal dengan akar. Hal ini bermaksud agar bentuk akar lebih Kaulokalin – Dari namanya sudah kelihatan, bahwa tanaman dengan keberadaan hormone ini akan membantu perkembangan. Misalnya dalam bentuk organogenesis batang. Sehingga batang bisa tumbuh dengan baik dan cepat3. Fitokalin- Fito merupakan nama lain yang biasa di kenal oleh kancah daun dedaunan. Keberadaan hormone kalin di sini dalam fitokalin adalah membantu untuk mempengaruhi pertumbuhan daun agar lebih hijau dan baik4. Antokalin – Di namakan antokalin karena sangat pas untuk membantu diferensiasi bunga. Hal ini membantu bunga agar tumbuh secara baik, berkualitas, dengan warna yang menarik dan Asam AbsisatFungsi hormon asam absisat ini memiliki cara kerja yang cenderung berlawanan dengan beberapa hormon lainnya. Contohnya pada hormone giberelin dan hormon auksin. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang ada peroleh dalam tanaman yang bekerja sebagai hormon asam abisat 1. Menjaga dan mempertahankan tumbuhan – Salah satu manfaat penting dari hormone ini adalah membantu untuk menjaga dan mermpertahankan tanaman. Fugsinya agar bebas dari tekanan yang berasal dari lingkungan bebas yang sifatnya bisa merusak2. Aktif dalam proses penuaan – Jika tadi di sebutkan bahwa hormone absisat memiliki pendapat lain. Yakni menghambat terjadinya penuaan dalam tanaman agar sifat masih terlalu Membantu menggugurkan daun – Manfaat lain yang bisa anda peroleh dari hormone ini adalah membnatu untuk menggugurkan daun. Hal ini membantu agar tanaman bisa mengangi penguapan karena pengaruh cuaca Membantu dalam proses penutupan stomata – Layaknya manusia, tanaman juga memerlukan udara untuk bernafas. Hal ini membantunya agar tetap hidup di lingkungan ia tinggal. Fungsi stomata pada daun ini bekerja sebagai tempat pertukaran udara dalam tumbuhan, letaknya di daerah tepi daun. Kadang kala, tanaman tidak memerlukan udara yang terlalu banyak dalam membantu mengolah makanan. Untuk itu perlu di tutup dahulu agar tidak mengganggu aktivitas tumbuhan. Dalam hal ini, di perlukan hormone asam absisat untuk bekerjaHormon Asam TraumalinMenjadi hormone yang bekerja dalam sistem trauma pada tumbuhan. Kejadian trama bahkan bisa di lihat dan di amati dari tingkah lakunya. Membantu dalam mengatasi kerusakan jaringan yang memberikan manfaat dan fungsi asam traumalin adalah membantu tanaman mengatasi kerusakan jaringan. Caranya adalah dengan melakukan regenerasi sel yang sudah tidak layak, atau sudah tua. Sehingga jaringan selalu dalam tampilan baik dan juga artikel biologi lainnya jaringan xilem dan floem pada tumbuhanjaringan meristem pada tumbuhan jaringan parenkim pada tumbuhanmetagenesis tumbuhan pakumetagenesis tumbuhan lumutenzim pencernaan manusiajenis hormon pada hewanenzim katalasefungsi hormon leptin dan ghrelinfungsi sel alfa dan beta pankreaskebutuhan makhluk hidupmanfaat lebah bagi bunga
kerontokan buah dapat dicegah dengan memberikan hormon