Danjanganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Artinya "Apakah kalian menghendaki untuk meminta kepada Rasul kalian seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada zaman dahulu? Dan barang siapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus." MuhammadEsa Prasastia A Asbabun nuzul surah al-an'am ayat 108 33 practiced in life. Because it contains universal values that are always relevant and will not be timeless with the boundaries of 185kmembers in the islam community. r/islam is the place to discuss any topics related to Islam & Muslims. Menurutriwayat lain, turunnya ayat ini (S. 2 : 108) sehubungan dengan peristiwa ketika orang-orang Arab meminta kepada Nabi Muhammad saw. agar mendatangkan Allah kepada mereka, sehingga dapat terlihat dengan nyata oleh mata mereka. * Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari as-Suddi. biaya masuk sd al azhar depok 2023. قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنِ اهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۖ وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِوَكِيلٍ Katakanlah "Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran Al Quran dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya petunjuk itu untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu". Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Katakanlah, "Hai manusia yakni penduduk Mekah! Sesungguhnya telah datang kepada kalian kebenaran dari Rabb kalian, sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya petunjuk itu untuk kebaikan dirinya. karena sesungguhnya pahala hidayahnya itu hanya dialah yang berhak menerimanya Dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya kesesatannya itu untuk kecelakaan dirinya sendiri karena akibat kesesatannya itu akan menimpa dirinya sendiri Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap diri kalian." karenanya bagaimana aku akan memaksakan kepada kalian untuk mengikuti petunjuk. Sampaikanlah seruan Allah, wahai Rasul, kepada seluruh umat manusia. Katakan kepada mereka, "Wahai umat manusia, sesungguhnya Allah telah menurunkan kepada kalian syariat yang benar dari sisi- Nya. Maka barangsiapa yang ingin mendapat petunjuk dari syariat itu, bergegaslah! Karena faedah dari petunjuk itu sebenarnya terpulang untuk diri kalian sendiri. Dan barangsiapa yang tetap mempertahankan kesesatannya, maka kesesatan itu akan mereka rasakan sendiri. Dan aku tidak ditugaskan untuk memaksa kalian beriman, karena aku tidak memiliki wewenang untuk melakukan hal itu kepada kalian." Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Yakni dengan mengetahui kebenaran, mengamalkannya, mengutamakannya, maka yang demikian untuk kebaikan dirinya, Alah Subhaanahu wa Ta'aala tidak butuh terhadapnya, bahkan sebenarnya buah dari amal mereka kembali kepada mereka. Dengan tidak mengetahui kebenaran atau tidak mau mengamalkannya. Dan Allah tidaklah rugi, bahkan yang rugi adalah orang yang sesat itu. Yakni pembelihara amalmu dan yang menjumlahkannya, sehingga aku harus memaksa kamu mengikuti petunjuk. Aku hanyalah pemberi peringatan yang jelas. Allah yang memperhatikan kamu, oleh karena itu perhatikanlah dirimu dalam waktu pemberian tangguh ini. Sudut Hukum Asbab al-Nuzul Surat Yusuf Asbabun nuzul adalah salah satu ilmu yang harus dipelajari bagi seseorang yang ingin menafsuirkan al-Qur’an. Pemahaman terhadapnya merupakan sebuah kemestian, agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. pemahaman terhadap ilmu ini juga akan memperkaya penafsiran dalam menggali mukjizat-mukjizat al-Qur’an. Ibnu Daqiq al-Ied berkata, “Keterangan tentang sebab turunnya ayat merupakan jalan kuat untuk memahami makna-makna al-Qur’an”. Ibnu Taimiyah menambahkan, “Pengetahuan terhadap sebab turunnya ayat menjadikan seseorang dapat memahami kandungan ayat tersebut. Dengan begitu, seseorang dapat mengetahui akibat dari sebab tersebut”. Beberapa ulama dari kalangan salaf, tidak jarang mengalami kesulitan dalam memahami makna-makna ayat al-Qur’an. Namun ketika mereka mengetahui sebab turunnya ayat tersebut, sirnalah kesulitan yang menghalangi pemahaman mereka”.[1] Surat Yusuf turun setelah surat Hud, dalam masa-masa sulit dan situasi saat itu serupa dengan situasi saat turunnya surat Yunus, yakni sangat kritis, khususnya terkait setelah peristiwa isra’ dan mi’raj dimana banyak orang meragukan pengalaman beliau tersebut, dan ada pula sebagian umat yang lemah imannya menjadi murtad.[2] Disisi lain, saat itu Nabi sedang dirundung duka atas kematian dua orang yang dicintainya, yakni istri beliau, sayyidah Khadijah dan paman beliau Abu Tahlib baru saja wafat. Atas kesedihan yang Nabi dan umat muslim alami saat itu, maka kemudian masa itu dikenal sebagai Am al hazn. Pada waktu Rasulullah bersama umat muslim lainnya mengalami kesedihan, Allah mewahyukan cerita tentang Nabi Yusuf ibn Ishaq ibn Ibrahim. Cerita itu menerangkan bahwa Nabi Yusuf juga pernah merasakan kesedihan, mengalami ujian dan cobaan. Berbagai ujian dan cobaan dihadapi Nabi Yusuf dengan penuh kesabaran, dan dicelah-celah kesempatan ia terus mendakwahkan Islam. sampai pada akhirnya kisah Nabi Yusuf sampai pada tujuannya dan bertemu kembali dengan orang tuanya serta takwil mimpi yang menjadi nyata. Oleh karena itu tidaklah heran bila surat ini turun pada masa sedih dan masa sulit Rasulullah. Tujuannya adalah untuk menghibur, menyenangkan dan menenangkan hati yang terisolir, berduka, terusir dan menderita. Dan itulah isyarat berlakunya sunnatullah, bahwa suatu ujian dan cobaan apabila dihadapi dengan kesabaran maka pastilah akan ditemukan jalan keluar, hingga terwujudnya kegembiraan dan kebahagiaan. [1] Jalaluddin as-Suyuthi, Asbabun Nuzul; Sebab Turunnya Ayat al-Qur’an, terj. Tim Abdul hayyie, Cet. III, Jakarta; Gema Insani, 2009, hlm. 9. [2] M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, …, hlm. 4. وَلَا تَسُبُّوا۟ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ فَيَسُبُّوا۟ ٱللَّهَ عَدْوًۢا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِم مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ Wa lā tasubbullażīna yad’ụna min dụnillāhi fa yasubbullāha adwam bigairi ilm, każālika zayyannā likulli ummatin amalahum ṡumma ilā rabbihim marji’uhum fa yunabbi`uhum bimā kānụ ya’malụn Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. QS. Al An’am 108 قُلۡ هَٰذِهِۦ سَبِيلِيٓ أَدۡعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِيۖ وَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ Qul haazihee sabeeleee ad’ooo ilal laah; alaa baseera tin ana wa manit taba’anee wa Subhaanal laahi wa maaa ana minal mushrikeen English Translation Here you can read various translations of verse 108 Say, “This is my way; I invite to Allah with insight, I and those who follow me. And exalted is Allah; and I am not of those who associate others with Him.” Yusuf AliSay thou “This is my way I do invite unto Allah,- on evidence clear as the seeing with one’s eyes,- I and whoever follows me. Glory to Allah! and never will I join gods with Allah!” Abul Ala MaududiTell them plainly “This is my way I call you to Allah, on the basis of clear perception – both I and those who follow me. Allah – Glory be to Him – is free of every imperfection. I have nothing to do with those who associate others with Allah in His Divinity.” Muhsin KhanSay O Muhammad SAW “This is my way; I invite unto Allah to the Oneness of Allah – Islamic Monotheism with sure knowledge, I and whosoever follows me also must invite others to Allah to the Oneness of Allah – Islamic Monotheism with sure knowledge. And Glorified and Exalted be Allah above all that they associate as partners with Him. And I am not of the Mushrikun polytheists, pagans, idolaters and disbelievers in the Oneness of Allah; those who worship others along with Allah or set up rivals or partners to Allah.” PickthallSay This is my Way I call on Allah with sure knowledge. I and whosoever followeth me – Glory be to Allah! – and I am not of the idolaters. Dr. GhaliSay, “This is my way. I call to Allah with demonstration, I and whoever closely follows me; and All Extolment be to Allah; and in no way am I one of the associators.” Those who assciate other with Allah Abdel HaleemSay, This is my way based on clear evidence, I, and all who follow me, call [people] to God- glory be to God!- I do not join others with Him.’ Muhammad Junagarhiآپ کہہ دیجئے میری راه یہی ہے۔ میں اور میرے متبعین اللہ کی طرف بلا رہے ہیں، پورے یقین اور اعتماد کے ساتھ۔ اور اللہ پاک ہے اور میں مشرکوں میں نہیں Quran 12 Verse 108 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Yusuf ayat 108, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 12108 Tell them plainly “This is my way I call you to Allah, on the basis of clear perception – both I and those who follow me. Allah – Glory be to Him – is free of every imperfection.[78] I have nothing to do with those who associate others with Allah in His Divinity.” 78. That is, Allah is absolutely free from such things that are ascribed to Him He is free from the weaknesses and shortcomings which every believer in shirk ascribes to Him; He is free from all defects, evils and errors that must necessarily be ascribed to Him as a logical result of the conception of God hold by mushriks. Ibn-Kathir 108. Say “This is my way; I invite unto Allah with sure knowledge, I and whosoever follows me. And Glorified and Exalted be Allah. And I am not of the idolators.” The Messenger’s Way Allah orders His Messenger to say to mankind and the Jinns that this is his way, meaning, his method, path and Sunnah, concentrating on calling to the testimony that there is no deity worthy of worship except Allah alone without partners. The Messenger calls to this testimonial with sure knowledge, certainty and firm evidence. He calls to this way, and those who followed him call to what Allah’s Messenger called to with sure knowledge, certainty and evidence, whether logical or religious evidence, ﴿وَسُبْحَانَ اللَّهِ﴾ And Glorified and Exalted be Allah. This part of the Ayah means, I glorify, honor, revere and praise Allah from having a partner, equal, rival, parent, son, wife, minister or advisor. All praise and honor be to Allah, glorified He is from all that they attribute to Him, ﴿تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَـوَتُ السَّبْعُ وَالاٌّرْضُ وَمَن فِيهِنَّ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلاَّ يُسَبِّحُ بِحَمْدَهِ وَلَـكِن لاَّ تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا ﴾ The seven heavens and the earth and all that is therein, glorify Him, and there is not a thing but glorifies His praise. But you understand not their glorification. Truly, He is Ever Forbearing, Oft-Forgiving. ﴿1744 Quick navigation links Terdapat empat pendapat tentang turunnya surat Yusuf. Surat Yusuf JAKARTA – Surat Yusuf, yang terdiri dari 111 ayat, memiliki beberapa riwayat mengapa surat tersebut diturunkan Allah SWT asbabun nuzul. Setidaknya ada empat pendapat ulama yang menyampaikan tentang alasan diturunkannya Surat ke-12 Alquran itu. Dalam pendapat pertama, pada awalnya sebagian ulama percaya surat Yusuf diturunkan tanpa alasan. Sebab, menurut pendapat mereka, sebagian besar narasi yang menjelaskan tentang alasan turunnya Surat Yusuf tidak valid. Mereka yang tergolong dalam pendapat pertama ini meyakini, surat Yusuf memiliki alasan khusus terkait turunnya wahyu tersebut. Hal ini merujuk pada konteks di mana ada dua penanya yang kemudian dijawab melalui surat Yusuf. Hal itu sebagaimana dalam surat Yusuf ayat 7, Allah SWT berfirman لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ "Sungguh, dalam kisah Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang bertanya." Meski kemunculan ayat tersebut tidak menunjukkan bahwa surat tersebut diturunkan karena alasan tertentu, ayat tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi mereka yang bertanya tentang kondisi bangsa-bangsa sebelumnya dan alam semesta. Pendapat kedua, menyebutkan... BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

asbabun nuzul surat yusuf ayat 108